Apel gelar pasukan operasi ketupat lodaya 2019

Bertempat di Lapangan Ranggajati Sumber pada Selasa, 28 Mei 2019 telah dilaksanakan Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Lodaya dalam rangka mengamankan dan melancarkan jalannya arus mudik Lebaran dan menjaga keamanan dan kenyamanan arus lalu lintas. Acara dihadiri oleh para Pimpinan Daerah beserta Forkopimda, para pejabat instansi sipil dan TNI sedangkan yang bertindak sebagai Inspektur Upacara adalah Plt Bupati Cirebon, Drs. H. Imron Rosadi.

Dalam sambutannya Imron mengatakan bahwa dengan adanya tahapan pemilu 2019 kemarin, hal tersebut membuat potensi kerawanan yang akan dihadapi dalam penyelenggaraan operasi ketupat Tahun 2019 semakin kompleks, sejalan dengan hal tersebut berbagai gangguan terhadap stabilitas Kamtibmas.

“Pasca pemilu kemarin tentunya akan masih berdampak pada keamanan wilayah, dan tentunya hal tersebut juga akan berdampak pada penyelenggaraan Operasi Ketupat Lodaya Tahun ini. Akan menjadi mudah teratasi apabila kita semua bersama-sama menjaga Kamtibmas minimal dilingkungan kita masing-masing.” Ujarnya.

Imron juga menyinggung masalah aksi serangan teror baik kepada masyarakat maupun kepada personil markas Polri, berbagai kejahatan yang meresahkan masyarakat seperti pencurian, perampokan, penjambretan, begal dan premanisme, aksi intoleransi dan kekerasan seperti aksi sweeping oleh Ormas, gangguan terhadap kelancaran dan keselamatan transportasi darat, laut, udara.

Permasalahan yang terkait stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok dan bencana alam tetap menjadi potensi kerawanan yang harus diantisipasi secara optimal dalam operasi ketupat Tahun 2019. Operasi ini akan diselenggarakan di 34 Polda dengan 11 Polda prioritas yaitu Polda Metro Jaya, Polda Jawa Barat, Polda Jawa Tengah, Polda D.I Jogyakarta, Polda Jawa Timur, Polda Banten, Polda Lampung, Polda Sumatera Selatan, Polda Sulawesi Selatan, Polda Bali dan Polda Papua.

Operasi ini merupakan operasi gabungan dari Personil Polri, Personil TNI, Personil Kementerian dan Dinas Terkait, Satpol PP, Pramuka dan Ormas dengan mengadakan pos pengamanan, pos pelayanan, pos terpadu, dan lokasi cek sepeda motor. Sedangkan obyek pengamanannya yaitu 398 terminal, 379 stasiun kereta api, 592 pelabuhan, 212 bandara, 3097 pusat perbelanjaan, 77.217 masjid, 3537 obyek wisata. Dari analisis dan evaluasi penyelenggaraan operasi ketupat Tahun 2018 menunjukan tingkat keberhasilan yang sangat baik, koordinasi dan kerjasama sinergi oleh seluruh pemangku kepentingan.

Kapolres Cirebon AKBP Suhermanto, S.I.K., M.Si menuturkan bahwa sistem jalur one way akan diberlakukan mulai tanggal 30 Mei sampai dengan tanggal 2 Juni sedangkan waktunya tentatif untuk arus mudik dimulai pukul 08.00 sampai jam 24.00, dengan adanya one way ini tentu saja jalur arteri akan menjadi padat kembali sehingga untuk operasi ketupat di Kabupaten Cirebon memiliki 2 pos terpadu di Ramayana Weru dan Tol Palimanan  yang berisi instansi terkait, TNI Polri, Dinas terkait dan komponen masyarakat, pos pelayanan ada 4 di Winong, RM Aroma, Rest area 228 A dan 228 B dan 14 pos pengamana.

“Antisipasi yang harus dilakukan adalah kendaraan-kendaraan yang tidak masuk ke jalur tol. Untuk titik-titik kemacetan di Kabupaten Cirebon setelah di petakan ada beberapa titik yaitu pasar tumpah Tegal Gubug, pasar Minggu, Pasar Kue, Gebang dan Losari yang nantinya sudah bersih pada H-7. Sedangkan jalur alternatif yang sudah kita buat yaitu Ciwaringin, Sumber sampai dengan Ciledug.” Jelasnya.

Diakhir acara tersebut Plt. Bupati bersama Kapolres, Dandim dan anggota Forkopimda dilanjutkan dengan pemeriksaan kelengkapan pasukan dan pemusnahan barang bukti minuman beralkohol. (Intan.VY-Diskominfo)

Translate »