Apel Kesiapsiagaan bencana, peranan perempuan dalam pengurangan resiko bencana

Bertempat di Lapangan RanggajatiSumber. Kamis, (25/4/19), Dinas Penanggulangan Bencana Daerah (DPBD)Kabupaten Cirebon menggelar apel kesiapsiagaan bencana. Kegiatan tersebut mengangkat Tema peranan perempuan dalam pengurangan resiko bencana. Beberapa fakta dari sejumlah bencana yang terjadi umumnya perempuanlah yang berada di rumah, maka jika secara sadar maka perempuanlah yang bisa mengajak dirinya, anak-anak dan anggota keluarganya untuk mencari keselamatan.
Dalam sambutan dari Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Doni Munardo yang dibacakan oleh Pj Bupati Cirebon mengatakan bahwa bencana di Indonesia meningkat setiap tahunnya, data menunjukan pada tahun 2018 ada 2.572 (dua ribu limaratus tujuhpuluh dua) bencana dan .telah mengakibatkan korban manusia sebanyak 4.814 (empat ribu delapan ratus empat belas) meninggal dan, 21.644 ( duapuluh satu ribu enam ratus empat puluh empat ) luka-luka dan 10,2 juta orang mengungsi serta dengan kerugian mencapai lebih dari seratus trilyun rupiah.
Menyadari hal tersebut, sejak tahun 2017 BNPB menginisiasi suatu gerakan meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan nasional untuk menghadapi bencana. Slogan siap untuk selamat mengedepankan empat hal yaitu pencegahan, litigasi, kesiapsiagaan dan peringatan dini dan yang terakhir adalah memberikan perhatian pada peningkatan lembaga sumber daya manusia, penguatan anggaran untuk pencegahan dan penanggulangan bencana di masa yang akan datang.
Seperti diketahui dari catatan para pakar, bencana yang terjadi di Indonesia kerap berulang untuk itu peran ibu dan perempuan menjadi sangat penting dan menyadari hal tersebut, pada tahun 2019 ini kita memilih tema perempuan sebagai guru kesiapsiagaan dan rumah sebagai sekolahnya. Selain itu juga pentingnya pendidikan dini perempuan dan ibu karena memiliki sifat melindungi, aktif dalam kelompok sosial dan komunitas dan juga merupakan sosok pembelajar.
Presiden RI dalam rapat terbatas penanggulangan bencana pada tanggal 14 Januari 2019 telah memerintahkan pelaksanaan edukasi dan pelatihan bencana segera di seluruh Indonesia khususnya di daerah rawan bencana dan memahami pentingnya membangun bangsa yang tangguh bencana Presiden juga menekankan kembali pentingnya latihan kebencanaan dalam Rakornas penanggulangan bencana pada 2 Februari 2019 yang dihadiri DPBD seluruh Indonesia.
“Langkah yang disarankan oleh Presiden pada Rakornas kemarin bahwa kita harus sudah mulai melakukan kesiapsiagaan bencana mulai dari kita, sumber daya manusia, peralatannya dan juga peningkatan-peningkatan kita di dalam pelatihan-pelatihan dan simulasi, selain itu kita juga sudah harus perduli akan lingkungan karena lingkunganlah yang bisa menjaga kita, karena kita hidup diantara bencana sehingga kita harus mampu menanggulangi resikonya.”Ujar Pj Bupati Cirebon, Dr. Ir. H. Dicky Saromi, M.SC. ( Intan.VY-Diskominfo).

Translate »