BPPKB Gelar Workshop Bagi Tokoh Remaja Sekolah

IMG_1152 Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB (BPPKB) Kabupaten Cirebon menggelar Workshop Program Kependudukan dan KB bagi Tokoh Remaja Sekolah tentang Penundaan Usia Perkawinan dan Pengaturan Jarak Perkawinan, Rabu (29/04/2015) yang diikuti oleh perwakilan pengurus OSIS dari pelajar SLTP dan SLTA di Kabupaten Cirebon berlangsung di Gedung Da’wah Sumber.

Kepala Sub Bidang Advokasi, Komunikasi, Informasi dan Edukasi pada BPPKB Drs. Hikmat Setiawan selaku Panitia pelaksana dalam laporannnya mengatakan maksud dari workshop ini adalah untuk memberi bekal kepada remaja melalui pelajar SLTP dan SLTA, sehingga para remaja dapat mengenal dan memahami akibat perkawinan dini. Selain itu juga para peserta workshop dapat mengetoktularkan kepada yang lainnya baik melalui OSIS maupun lembaga sekolah lainnya yang ada di sekolah masing masing.

Mohammad Taufik Achsan, SH.,MM. Kepala Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi pada BPPKB Kabupaten Cirebon sekaligus  membuka acara workshop tersebut menyampaikan bahwa  Perkawinan Usia Dini merupakan tindakan yang sangat berbahaya bagi keselamatan sang ibu dimana sang ibu dalam kondisi yang masih labil dan belum siap untuk melahirkan sehingga akan membahayakan bagi keselamatan sang ibu sendiri .

Taufik Achsan menambahkan untuk idealnya usia perkawinan bagi wanita berusia 20 tahun dan pria berusia 25 tahun dan  ini merupakan hasil penelitian para medis dimana pada usia tersebut kondisi organ tubuh kita sudah mulai matang sehingga dapat menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan.

Selain itu juga Taufik Achsan menghimbau dalam melahirkan agar mengatur jarak kelahiran karena kondisi ibu yang habis bersalin kondisinya baru normal adalah 3 tahun setelah persalinan sehingga kesehatan ibu bisa pulih juga dapat mengurus sang anak dengan sempurna.

Sedangkan pemateri dari Widaswara BKKBN Kabupaten Cirebon Yono dalam pemaparannya mengupas masalah Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana, Pembangunan Pendidikan khususnya Program Indonesia Pintar, Pembangunan Kesehatan khususnya pelaksanaan Indonesia Sehat dan Peningkatan Kesejahteraan Rakyat Marjinal melalui pelaksanaan Program Indonesia Kerja.

Hadir pada kesempatan tersebut dihadiri oleh jajaran BPPKB beserta jajarannya, Guru BP dan peserta work shop.(Bens/Sahidin, Diskominfo)

Translate »