Bupati Cirebon dan Pimpinan Densus 88 Lakukan Panen Raya Ikan

KABUPATEN CIREBON,- Bupati Cirebon, Drs. H. Imron, M.Ag mendampingi unsur pimpinan Densus 88 Anti Teror Mabes Polri melakukan Panen Raya Ikan di UPT balai benih ikan Dinas Perikanan dan Kelautan  Desa Balad, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jumat (5/3/2021).

Panen Raya Ikan tersebut merupakan tempat kelompok bersama yang beranggotakan mantan Napiter  binaan dari Densus 88 Anti Teror.

Kepala Densus 88 Anti Teror Mabes Polri, Irjen Pol. Martinus Hukom, S.I.K mengatakan, panen raya ikan ini merupakan hasil kerja dari mantan Napi Teroris (Napiter) yang sudah kembali di tengah masyarakat.

“Pertemuan ini bagi saya merupakan perkenalan karena kita bukan saudara. Tetapi kita bisa melihat  dengan  sisi lain ada hikmah dan hidup baru setelah mereka bebas,” kata Martinus.

Martinus menuturkan, pihaknya melihat bahwa rekan-rekan mantan Napiter setelah kembali kepada masyarakat, mereka memberikan manfaat yang cukup banyak.

“Terus terang saya melihat bahwa ada satu tindakan rekan-rekan yang memberikan manfaaat kepada orang lain,” katanya.

Ia pun berharap kepada Pemerintah Daerah untuk ikut membantu warga binaan mantan Napiter  di tengah-tengah masyarakat.

“Pemkab bisa berperan untuk terus memberikan motivasi kepada mereka supaya bisa bermanfaat kepada orang banyak,” harapnya.

Sementara itu, Bupati Cirebon, Drs. H.Imron, M.Ag mengatakan,   pihaknya akan membantu  warga binaan dari Densus 88 yang merupakan mantan Napiter ini untuk kembali ke dalam masyarakat. Bahkan Ia pun akan menggandeng pihak-pihak yang akan membantu dalam permodalan.

“Kami akan mengandeng Bank bjb untuk permodalannya karena mereka tadi saya lihat ada yang ahli dalam bidang perakitan elektronik dan perbengkelan serta bidang perikanan,” kata Imron.

Imron berharap dengan kegiatan ini, mereka bisa kembali kepada masyarakat pada umumnya dengan berlandaskan Pancasila.

“Kalau untuk pemahaman agama belajar kepada kiai-kiai pesantren yang ada di Kabupaten  Cirebon karena kita  banyak ponpes. Sehingga kita tidak akan salah pemahaman,” katanya.(Bens/Edys, Diskominfo).

Translate »