Bupati Cirebon Hadiri Panen Raya Padi MSP Di Desa Guwa Lor

Bupati Cirebon Dr. H. Sunjaya Purwadisastra, Drs.,MM.,M.Si menghadiri panen raya padi jenis MSP (Mari Sejahterakan Masyarakat), Jum’at (18/08/2017) yang dilaksanakan di Desa Guwa Lor Kecamatan Kaliwedi Kabupaten Cirebon.

Dalam acara tersebut Hadir DPP PDI Bidang Pertanian Mindo Sianipar, Ketua DPRD Kabupaten Cirebon H. Mustopa, SH, Pencetus padi MSP Ir. Surono Danu, Kelompok Tani Gapoktan Gema Raharja, para Kepala OPD, Camat Gegesik, Muspika Kecamatan Gegesik dan masyarakat setempat.

DPP PDI Bidang Pertanian Mindo Sianipar menyampaikan, padi MSP sudah disebarluaskan sejak Tahun 2007, sekarang penanaman padi MSP sudah ada di seluruh Provinsi. Apa kebolehan tanaman ini. Tanaman ini bukan hibrida, sehingga gabah hasil panen itu bisa menjadi benih lagi, bisa ditanam lagi. “jadi betul-betul petani mandiri di sini, tidak tergantung pada perusahaan” ucap Mindo Sianipar.

Yang penting disini sudah bagian dari pada peningkatan para petani. Diharapkan dengan meningkat pendapatannya, meningkat juga kesejahteraannya, daya belinya akan naik. Dengan demikian salah satu faktor meningkatkan nilai tukar petani  adalah memproduksi padi buat masyarakat yang bertanam tanaman pangan.

Untuk  sekarang yang dilakukan di desa ini adalah seratus hektare, bertanam sendiri itu bukanlah sesuatu yang mudah dan target kita adalah Indonesia Raya. Jadi percontohan ini dipimpin langsung oleh Bupati Cirebon.

Sedangkan Bupati Cirebon menyampaikan, kita baru saja menyaksikan panen raya yang ada di Kecamatan Kaliwedi. Hampir di semua kecamatan di Kabupaten Cirebon sudah kita tanam padi MSP. Yang artinya bahwa di Kabupaten Cirebon padi MSP sudah menyeluruh. “ di sini saja satu kecamatan bahkan satu desa itu kita bisa seratus hektare” ucap Bupati Cirebon

Bupati mengatakan, kemarin juga kita di Kecamatan Susukan, itu juga lebih dari seratus hektare. Kecamatan Lemahabang, hampir semua kecamatan sudah disebarkan benih-benih padi MSP. Yang artinya bahwa program dari DPP PDI Perjuangan untuk segera menanam padi jenis MSP di Kabupaten Cirebon, kita adalah sebagai pelopor.

Kabupaten Cirebon sudah dijadikan tolak ukur penyebaran jenis padi MSP. Mudah-mudahan dengan panen raya sekarang ini kedepannya juga kita makin luas lagi. Bukan hanya di Kabupaten Cirebon, tentu di Kabupaten tetangga, minimal di Wilayah III Cirebon kita bisa sebarkan, supaya padi MSP itu betul-betul sudah dikenal oleh masyarakat  secara luas.

Sedangkan dalam sambutan Ir. Surono Danu mengatakan, luas lahan yang sudah ditanami padi jenis MSP di Desa Guwa Lor seluas 100 hektar dengan benih unggul padi jenis MSP produksivitasnya mencapai 9 hingga 9,5 ton per hektar gabah kering giling (GKG).

“Agar itu bisa tercapai saat ini kita terus memelihara padi dengan obat-obatan agar bisa menghasilkan  9,5 ton per hektare. Ini sangat jauh dari hasil jenis padi biasa yang ditanam para petani yang produktivitasnya rata-rata hanya mencapai 6-7 ton per hektar saja, dan ini sudah di atas rata-rata produktivitas di Jabar yang hanya 6,12 ton GKG/ha,” jelasnya.

Melalui hasil panen yang telah dilakukan terhadap benih padi jenis MSP, dirinya mengungkapkan akan memperluas penggunaan benih padi jenis itu, sehingga kedepan para petani di wilayahnya agar bisa menanam padi jenis MSP tersebut.

“Selain produktivitasnya yang tinggi, benih unggul padi MSP juga tahan cuaca tidak menentu, seperti  sekarang. Oleh karena itu, kedepan pertanian di wilayah desanya akan menambah perluasan lahan untuk penanaman benih padi jenis itu, setelah dilakukannnya panen raya oleh presiden,” ujarnya.

Selain itu, Surono berharap Pemda Kabupaten Cirebon dapat memfasilitasi para petani dengan berbagai kemudahan bantuan dan membuat Peratuaran Daerah (Perda) tentang daur ulang tanaman pangan.(Bens/Edys, Diskominfo).

Translate »