Bupati Cirebon Lakukan Panen Raya di Desa Pegagan

1Bupati Cirebon Drs. H. Sunjaya Purwadisastra, MM.,M.Si melakukan Panen Raya bersama Anggota DPR RI Ono Surono, ST di Desa Pegagan Kecamatan Palimanan Kabupaten Cirebon, Jum’at (12/08/2016).

Ikut hadir juga dalam acara panen tersebut Kepala BKP5K Kabupaten Cirebon H. Sukma Nugraha, SH.,MM., Kepala Distanbunakhut Kabupaten Cirebon Dr. Ir. H. Ali Efendi, MM, Perwakilan dari Korem, Kodim 0620 Kabupaten Cirebon dan Perwakilan dari Dinas Pertanian Povinsi Jawa Barat serta Kepala Badan Karantina Pertanian (Kabarantan) Provinsi Jawa Barat selaku penananggung jawab.

Bupati Cirebon menyampaikan bahwa masyarakat Kabupaten Cirebon berjumlah kurang lebih 2, 5 juta jiwa sebagian hidupnya menggantungkan di sektor pertanian yang menjadikan beras sebagai makanan pokok.

Dinamika pemenuhan pangan pokok beras sangat strategis, mengingat hambatan dan problema menghadang diantaranya jaringan irigasi dalam kondisi rusak, penggunaan pupuk dan benih sering  terkendala sehingga tidak memenuhi lima criteria yaitu jumlah, jenis, mutu, waktu, dan tempat. Belum lagi adanya alih fungsi lahan sawah menjadi perumahan dan kawasan industri.

Sebagai upaya untuk memberi kebutuhan pangan yang terus meningkat, Pemerintah telah menetapkan pencapaian swasembada pangan berkelanjutan.

Strategi yang dilakukan oleh Pemerintah untuk mengatasi keterbatasan adalah dengan meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) yang dilakukan dengan mengoptimalkan ketersediaan air dari waduk jati gede, sehingga diharapkan penggarapan wilayah di Kabupaten Cirebon kurang lebih dua puluh ribu hektar dalam satu tahun akan meningkat indeks Pertanamannya.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi pada tahun ini Indonesia, khususnya pulau jawa mengalami kemarau basah sehingga kondisi ini sangat mendukung tercapainya target produksi yang telah ditetapkan.

Dari data yang diperoleh rata-rata  produktivitas padi di Kabupaten Cirebon meningkat selama tiga tahun terakhir. Produktivitas padi bulan Januari sampai dengan juli Tahun 2016 mencapai 66, 8 kwintal perhektar ini harus kita pertahankan dan kita  tingkatkan lagi.

Pada Tahun 2015 mencapai 62, 3 Kwintal perhektar dan Tahun 2014 mencapai 65, 2 kwintal perhektar. Hal ini disebabkan penerapan teknologi jajar legowo  yang makin luas di Kabupaten Cirebon, perbaikan irigasi dan penerapan alsitan pra dan pasca panen yang semakin tesif  serta disebabkan petani makin yakin menggunakan benih kualitas unggul.

Selain percepatan tanam secara bersama, Pemerintah juga memacu program Sergap (Serap Gabah Petani) yang dilakukan Bulog diharapkan pada tahun ini Cirebon dapat terserap dua ratus Sembilan puluh ribu ton gabah. Realisasi penyerapan gabah januari hingga juli Tahun 2016 sebesar 271,320 ton (dua ratus tujuh puluh satu ribu tiga ratus dua puluh ton) atau 94% dari target penyerapan, semoga sisa target di Bulan Agustus ini akan tercapai menjadi 100%.

Keterlibatan semua pihak yakni Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah,  TNI dan Akademisi tidak bisa melupakan peran penting para petani. Oleh karena itu kita harus bersungguh-sungguh dan berkomitmen mendampingi petani dengan informasi teknologi dan solusi-solusi kekinian terhadap persoalan yang dihadapi oleh petani, sehingga para petani dapat merasa dilindungi dan bersemangat dalam meraih produksi padi yang tinggi dan lestari. (Bens/Edys, Diskominfo)

Translate »