CV Modena meraih juara pertama dalam Lomba Desain Rotan, sementara juara kedua diraih oleh Rohman dan juara ketiga diraih oleh Ajumar Nazuwa.
Pembagian hadiah, piagam dan uang pembinaan diserahkan langsung oleh Bupati Cirebon Drs. H. Sunjaya Purwadisastra, MM.,M.Si., Rabu (30/09/2015) pada acara malam puncak Lomba Desain Rotan Kabupaten Cirebon Tahun 2015 yang berlangsung di Hotel Aston Jalan Brigjen Darsono No. 12C (By Pass), Cirebon.
Tujuan lomba desain ini adalah untuk memberikan motivasi kepada para pelaku industri rotan di Kabupaten Cirebon dan mampu menciptakan desain produksi rotan yang berkualitas serta meningkatkan daya saing industri rotan di Kabupaten Cirebon, sehingga produksinya dapat bersaing dan diterima di pasar internasional maupun domestik. Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Cirebon H. Erry Achmad Husaeri, SH.,MM.
H. Erry menyampaikan sasaran dalam lomba desain ini yakni agar para pelaku usaha industri rotan maupun masyarakat umum dapat meningkatkan kualitas dari desain dan berinovasi serta meningkatkan teknologi dalam menciptakan produk dari bahan baku rotan yang diterima masyarakat.
Lomba ini digelar sejak 1 September 2015 dari mulai pendaftaran hingga pelaksanaan penjurian yang dilaksanakan pada tanggal 28 dan 29 September 2015, sehingga malam ini adalah malam puncak penentuan pemenang dan penyerahan hadiah.
Lomba desain ini diikuti 53 peserta dari pelaku usaha rotan, dunia pendidikan dan masyarakat dengan menhagdirkan 3 Dewan Juri yakni 2 orang dari unsur Akademisi Mister Awing dan Mister Yan Hamga dari Pusat Inovasi Desain Zerman, dan 1 pelaku industri rotan atau praktisi Satori dari Yamakawa Rotan Plumbon.
Bupati Cirebon menyampaikan Industri mebel dan kerajinan rotan Kabupaten Cirebon telah lama diakui sebagai industri yang banyak menyerap lapangan kerja. Pengembangan industri diarahkan kepada industri yang menghasilkan produk berkualitas, berdaya saing global dan berwawasan lingkungan.
Untuk kembali ke masa kejayaan Industri rotan Kabupaten Cirebon seperti pada tahun 1990-an, salah satu upaya Pemerintah Kabupaten Cirebon adalah mewujudkan gagasan Kampung Wisata Rotan di Galmantro di Desa Tegalwangi Kecamatan Weru. Industri rotan perlu mendapatkan perhatian baik dari seluruh pemangku kepentingan seperti Pemerintah, Pelaku Usaha Industri Rotan, Akademisi maupun Perbankan.
Dengan adanya kebijakan larangan ekspor bahan baku rotan, maka ekspor barang jadi rotan diharapkan mengalami peningkatan pada perkembangan.
Industri mebel dan kerajinan rotan Kabupaten Cirebon semakin tidak bisa dilepaskan dari teknologi dan terutama faktor desain yang sangat berhubungan dengan trend masyarakat. Trend mebel dan kerajinan rotan dunia yang terus berubah dan berkembang menuntut perhatian tersendiri dari para pelaku Industri ini.
Diperlukan usaha eksta keras untuk terus memperbaharui desain produk rotan sesuai trend terkini. (Bens/Sahidin,Diskominfo)