Festival Budaya Syukur Giling Tebu PG. Karang Suwung

Puncak acara Festival Budaya Syukur Giling Tebu atau yang biasa dikenal sebagai pesta tebu, di tahun 2012 ini diadakan di PG. Karang Suwung pada 29 Mei 2012. Kegiatan tersebut dihadiri Wakil Gubernur Jawa Barat, H. Dede Yusuf, Ketua DPRD Jawa Barat, Ir. Irfan Suryanagara, Kepala BKPP WIl. III Cirebon, Direktur PT. PG. Rajawali II serta Ketua dan pengurus  Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Jabar dan Cirebon. Festival budaya syukur giling tebu merupakan kerjasama antara PG. Karangsuwung dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Barat.

Kegiatan dimulai sekitar pukul 09.30 WIB, diawali iringan marching band diikuti iring-iringan Mobil Wakil Gubernur dan Pejabat lain serta arakan pengantin tebu dan hasil bumi dari delapan Kota/Kabupaten yang ada di Jawa Barat yakni Kabupaten Cirebon, Kota Cirebon, Kabupaten Kuningan, Majalengka, Indramayu, Sumedang, Purwakarta dan Kabupaten Karawang.

Pada kesempatan itu Wagub menerima batang tebu yang diberikan oleh petani, kemudian Wagub menyerahkan batang tebu tersebut kepada dirut PG. Rajawali II, yang selanjutnya diberikan kepada General Manager (GM) PG. Karangsuwung sebagai simbol bahwa tebu telah siap digiling. Selain itu Wagub menerima delapan air yang diperoleh dari delapan Kota/Kabupaten yang hadir untuk diberikan kepada Kepala Adat Cirebon lalu diserahkan ke-5 General Manager Pabrik Gula yang ada di Jawa Barat.

Ketua APTRI Jawa Barat, H. Anwar, dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kapada Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang telah memberikan sumbangan 1 buah traktor. Diharapkan tahun yang akan datang sumbangan tersebut lebih dari 1 buah traktor dan APTRI berharap agar pabrik gula yang berada diwilayah Cirebon dari 3 pabrik dijadikan 1 pabrik gula, sehingga dapat lebih efisien dan efektif.

Sementara Wagub Dede Yusuf dalam sambutannya mengatakan bahwa eksekutif akan membicarakan kepada legislatif untuk pengadaan traktor tersebut. Wagub juga berpesan bahwa masih ada hal yang perlu diprioritaskan, seperti perbaikan jalan raya, sehingga rencana untuk menyatukan ketiiga pabrik gula yang memerlukan biaya sekitar 1,3 T belum dapat dilakukan saat ini.

 

(Ginanjar- Diskominfo)

Translate »