Implementasi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015

_DSC5773Senin, 18 Mei 2015 Kabupaten Cirebon menyelenggarakan seminar Masyarakat Ekonomi Asean 2015 yang bertempat di Rumah Dinas Bupati Cirebon. Dalam rangka menjaga stabilitas politik dan keamanan regional ASEAN, meningkatkan daya saing kawasan secara keseluruhan di pasar dunia, dan mendorong pertumbuhan ekonomi, mengurangi kemiskinan serta meningkatkan standar hidup penduduk Negara Anggota ASEAN, seluruh Negara Anggota ASEAN sepakat untuk segera mewujudkan integrasi ekonomi yang lebih nyata dan meaningful yaitu ASEAN Economy Community (AEC) atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Keterlibatan masing-masing negara dalam kerjasama, baik multilateral maupun regional, memiliki kepentingan sendiri-sendiri, begitu pula Indonesia memiliki kepentingan sendiri dengan kerjasama ASEAN. Kesediaan Indonesia bersama-sama dengan sembilan Negara ASEAN lainnya membentuk ASEAN Economic Community (AEC) pada tahun 2015 didasarkan pada keyakinan atas manfaatnya yang secara konseptual akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia dan kawasan ASEAN.

Daya saing harus ditingkatkan agar kita tidak jadi tamu di negeri sendiri. Saat ini daya saing masih jadi faktor yang mengkhawatirkan kita dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN. Masalah daya saing ini harus terintegrasi dan selaras karena daya saing itu sendiri terbentuk dari dukungan kebijakan, infrastruktur, kelembagaan dan kualitas SDM

Menurut narasumber, MEA ibarat pisau bermata dua, Populasi ASEAN mencapai sekitar 600 juta jiwa, di mana 40 persennya adalah penduduk Indonesia. “Kalau kita tidak berdaya, hanya akan dijadikan pasar. Maka sangat penting untuk melakukan proteksi sekaligus meningkatkan daya saing. Beliau mencontohkan bagaimana kebijakan proteksi dan peningkatan daya saing produk lokal Cirebon seperti Batik. Pengembangan batik dilakukan dengan memfasilitasi akses pasar dari pengrajin ke penjual secara langsung ke kota-kota besar.

Kiranya amat tepat bila pemerintah diharuskan untuk segera mempersiapkan langkah dan strategis menghadapi ancaman dampak negatif dari MEA dengan menyusun dan menata kembali kebijakan-kebijakan nasional yang diarahkan agar dapat lebih mendorong dan meningkatkan daya saing sumber daya manusia dan industri sehingga kulaitas sumber daya manusia baik dalam birokrasi maupun dunia usaha ataupun professional meningkat. Pemerintah diharapkan pula untuk menyediakan kelembagaan dan permodalaan yang mudah diakses oleh pelaku usaha dari berbagai skala, menciptakan iklim usaha yang kondusif dan mengurangi ekonomi biaya tinggi. Selain itu, mahasiswa Indonesia diminta siap bersaing ketat dalam menghadapi Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) Community 2015, agar tak tertinggal dengan negara ASEAN lainnya yang siap menghadapi era perdagangan bebas. Mahasiswa bisa diharapkan mengkampanyekan identitas kearifan lokal dengan potensi unit-unit seni budaya yang ada. Masyarakat harus berpikir dan masing-masing meningkatkan kualitas diri dalam upaya membangun Kabupaten Cirebon. Membuat masyarakat Kabupaten Cirebon dengan SDM unggul, dan mempunyai ketahanan pangan dan perlindungan sosial.

Hadir dalam kesempatan itu Kepala OPD, Muspida Plus, para Camat se Kabupaten Cirebon, perwakilan Kepala Sekolah dan kalangan mahasiswa UMC Kabupaten Cirebon.     (edys n faiz, Diskominfo 18/05/15)

Translate »