Malam Pelal Astana Gunung Jati Cirebon

Astana Gunung Jati Kabupaten Cirebon ramai dikunjungi peziarah yang datang memadati sekitar makam Sunan Gunung Jati menanti malam pelal, Kamis Malam (24/01/2013) bertepatan dengan perayaan kelahiran Nabi Besar Muhammad SAW, 12 Rabiul Awal atau biasa disebut bulan mulud.

Acara malam pelal di Gunung Jati terdiri dari dua bagian yaitu pembacaan maulid deiba’i, bertempat di Paseban Agung Pesambangan. Pembacaan prosa sejarah Nabi Muhammad ini diikuti oleh para sesepuh, tokoh mayarakat Gunung Jati, para santri serta masyarakat secara luas. Sedangkan yang kedua adalah iringan panjang jimat yang diantar dari kediaman jeneng (sesepuh pesambangan) menuju pesambangan di tengah-tengah pembacaan maulid deiba’i.

Iringan panjang jimat yang dimulai dari kediaman jeneng hingga memasuki Gapura Manglayang menuju Paseban Agung ini dikerahkan segenap daya, dengan melibatkan seluruh kemampuan yang ada bahkan dengan pengawalan puluhan polisi membentuk barikade pagar betis, untuk menjaga dan mengamankan agar jeneng dan penghulu (sesepuh masjid) sebagai simbol-­simbol ahsani taqwiim di Pesambangan, tidak sampai jatuh dan nyala lilin tidak sampai padam.

Empat orang bekel anom dengan formasi satu di depan, dua di belakang membawa lilin, satu orang lagi membawa anglo (perapian kecil tempat wewangian). Di belakang mereka berjalan jeneng dan penghulu mengapit kemung kecil yang dibungkus kain putih. Selanjutnya adalah empat orang bekel anom dengan formasi 2-2 membawa lilin dan diiringi oleh empat Bekel Sepuh dengan formasi 2-2. Kesemuanya melantunkan sholawat nabi sepanjang perjalanan.

Ribuan orang memenuhi sepanjang perjalanan yang dilalui iring-iringan panjang jimat. Mereka berdiri berdesak-desakan, berjubel saling berimpit menanti dengan penuh harapan dapat memperoleh berkah dari keluarnya panjang jimat ini.

(Edy.s/Benandi, Diskominfo)

Translate »