MAN 1 Cirebon Gelar Talkshow Dampak Pergaulan Bebas di Kalangan Remaja

Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Cirebon menggelar acara Talkshow dengan mengangkat tema Dampak Pergaulan Bebas di Kalangan Remaja, yang diikuti oleh seluruh siswa-siswi MAN 1 Cirebon dari kelas 10 hingga kelas 12 di pelataran lapangan basket MAN 1 Cirebon. Selasa (30/10/18).

Acara talkshow tersebut mengahadirkan beberapa narasumber yang berkompeten dalam bidangnya, antara lain Kepala Bidang Pengelolaan Komunikasi dan Informasi Publik (PKIP) Diskominfo Kabupaten Cirebon, Dra. Hj. Kartikasari, M.Si, Kepala Program Studi STIKes Cirebon, Raden Nur Abdurrahman, S.Kep. Ners MH, Pengawas Madrasah Aliyah (MA) Kementerian Agama Kabupaten Cirebon, Iis Soliah M.Pd, dan Psikolog Lapas Narkotika Kabupaten Cirebon, Irma Rosdiyanti.

Kepala Bidang PKIP Diskominfo Kabupaten Cirebon menjelaskan tentang bagaimana bahaya teknologi bila tidak dipergunakan dengan baik, untuk itu perlu adanya pemahaman kepada para siswa tentang program Internet Sehat dan Aman (INSAN). Program yang telah dicanangkan oleh pemerintah sejak tahun 2010 ini bertujuan untuk mensosialisasikan kepada seluruh  masyarakat  agar  mengetahui dampak positif dan negative dari penggunaan internet  terutama bagi anak-anak dan remaja sehingga harapannya dapat meminimalisir bahaya negative penggunaan internet dalam pergaulan remaja sekarang ini.

“Peran penting orang tua dan guru disini sangat dibutuhkan agar anak-anak ataupun peserta didik dapat menggunakan internet dengan bijak, sehingga tidak terjerumus dari hal-hal yang tidak diinginkan dan pengaruh negatif dari penggunaan internet.” Ujarnya.

Dra. Hj. Kartika, M.Si juga berbicara lebih jauh mengenai kecanggihan teknologi merupakan salah satu dampak dari kemajuan suatu negara yang tidak bisa dihindari. Penggunaan internet sudah tidak bisa terpisahkan dari rutinitas remaja saat ini. Tidak bisa dipungkiri kecanggihan teknologi menumbuhkan komunitas baru kalangan remaja yang bisa menciptakan perubahan pada diri remaja itu sendiri. Dibutuhkan peran penting orag tua dan guru dalam mengawasi putra-putrinya dalam penggunaan internet.

Sedangkan Kaprodi STIKes Cirebon, Raden Nur Abdurrahman S.Kep. Ners MH, menyoroti masalah bahaya dari pergaulan bebas dikalangan remaja, antara lain hamil diluar nikah,  masalah sosial dan rawan terjangkit penyakit kelamin seperti HIV AIDS, untuk itu kita harus bisa mencegah sedini mungkin dari akibat yang ditimbulkan dari pergaulan tersebut.

“Adapun Ciri-ciri orang yang terkena penyakit HIV AIDS yaitu, memiliki beberapa fase, fase pertama gejala batuk pilek berkepanjangan, fase kedua sistem imun menurun dan fase ketiga mudah terkena penyakit kanker.” Tambahnya.

Narasumber lain yakni Bidang Psikologi Lapas Narkotika Kabupaten Cirebon, Irma Rosdiyanti, mengenalkan pada remaja mengenai seks education pertama yang perlu diketahui oleh remaja yang sedang menuju dewasa, yakni menngetahui berbagai ciri atau tanda dari perubahan pada tubuh baik laki-laki atau perempuan.

”Sex education pertama ini merupakan hal penting yang perlu diketahui oleh remaja yang beranjak dewasa untuk tau betasan batasan-batasan dalam berteman ataupun menjalin hubungan, membentengi diri agar tidak ikut terjerumus dalam hal-hal yang menyalahi norma atau aturan yang ada dimasyarakat.” Jelasnya.

Pemaparan lain yang disampaikan oleh Pengawas MA Kemenag Kabupaten Cirebon, Iis Soliah, M.Pd, menjelaskan pergaulan bebas dilihat dari kacamata sosiologi merupakan bentuk dari perilaku menyimpang, yang merupakan penyimpangan dari norma agama dan norma sosial, karena korban dari kejahatan sex adalah wanita.

Besarnya Antusiasme para siswa mengikuti talkshow tersebut terlihat dari jumlah peserta yang hadir memadati area yang disediakan sekolah, talkshow ini dilanjut dengan diskusi panel yang berlangsung tidak lama, adapun pertanyaan dari siswa untuk setiap narasumber yang kemudian dijawab oleh setiap narasmber dari sudut pandang masing-masing bidang. Kegiatan ini tambah meriah dengan disediakan doorprize untuk siswa yang aktif bertanya atau menyimak materi yang sudah diberikan untuk kemudian di review kembali oleh siswa. (Bens/edys/Diskominfo).

Translate »