Napak Tilas dan Ziarah, Momen Mengenang dan Meneruskan Cita-Cita Pendahulu Cirebon

Penjabat Bupati Cirebon Dr.Ir. H. Dicky Saromi, M.Sc bersama Forkopimda Kabupaten Cirebon dan jajaran Pejabat Pemerintah Daerah melakukan kegiatan Napak Tilas dalam rangka rangkaian peringatan hari jadi Kabupaten Cirebon ke 537. Rombongan melakukan napak tilas dimulai dari Pendopo kemudian bergerak menuju Paseban Pakungwati Keraton Kasepuhan Cirebon dan melakukan Ziarah ke makam Sunan Gunung Jati di Desa Astana Kecamatan Gunungjati, Kamis pagi (28/03/19).

Kehadiran rombongan napak tilas diterima langsung oleh Sultan Sepuh Kasepuhan PRA. Arif Natadiningrat. Kemudian para rombongan langsung diarahkan menuju lokasi Paseban Dalem Agung Pakungwati tempat digelarnya acara Napak Tilas tersebut. Dalam napak tilas tersebut, Pejabat Bupati Cirebon bersama jajarannya melakukan tawasulan dan pembacaan Babad Cirebon oleh abdi dalem Keraton Kasepuhan.

Sultan Sepuh Kasepuhan PRA. Arief Natadiningrat, SE menyampaikan, dalam napak tilas ini semoga kita semua mendapat berkah dari Allah SWT dalam rangka memperingati kelahiran Kesultanan Cirebon yang sekarang menjadi momen Ulang Tahun Kabupaten Cirebon. Momennya itu adalah pada waktu itu Sunan Gunungjati dan Pangeran Cakrabuana sepakat untuk tidak mengirim terasi ke Padjajaran. Jadi terasi itu menjadi komoditas politik, komoditas yang sangat penting. Begitu tidak mengirim. Jadi merdeka menjadi Kasultanan Cirebon pada waktu itu.

“Kita memperingati ini dalam rangka bersyukur kepada Allah SWT dan pada leluhur kita yang telah melahirkan kebaikan-kebaikan untuk generasi selanjutnya, termasuk generasi yang sekarang ini. Kita ada berkat ada leluhur kita, kita ada karena memang ada leluhur kita” Ujarnya.

Sultan Arief mengharapkan, Kabupaten Cirebon di masa kini dan masa yang akan datang akan tambah baik dan masyarakatnya tambah sejahtera. Karena inilah yang dicita-citakan oleh Syech Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati. “Ingsun Titip Tajug Lan Fakir Miskin. Titip tajug berarti titip akhlak. Titip Fakir Miskin adalah titip kesejahteraan masyarakat” Ucap Sultan Arief.

Penjabat Bupati Cirebon, Dicky Saromi menyampaikan, bahwa pendahulu kita telah berpesan, pendirian kesultanan ini atau Negeri Cirebon ini tidak lain adalah untuk mensyiarkan agama Islam agar akhlak masyarakat selalu menebar kebaikan.

“Dan lebih dari pada itu, bahwa kita dititipkan pesan agar masyarakat Cirebon dan masyarakat pada umumnya dapat sejahtera. Selayaknya juga kita mengevaluasi seberapa  jauh hal-hal yang sudah kita langkah dan seberapa jauh kita mengambil hikmah perjalanan yang amat panjang ini. Semoga apa yang disampaikan oleh Sultan yang ke 14 tadi beserta doa-doa yang kita panjatkan, kita utarakan diterima dan diijabah Allah SWT, baik bagi pendahulu kita, maupun juga bagi mereka yang telah berjasa bagi Kabupaten Cirebon ini dan bagi kita yang masih hidup agar bisa meneruskan cita-cita itu dengan sebaik-baiknya, penuh amanah dan tanggun jawab, memberikan arti yang baik bagi Kabupaten Cirebon dan mewujudkan cita-cita itu dengan penuh dengan kekompakkan dan kebersamaan.” Sambung Dicky.

Kegiatan ini dilakukan untuk melihat seperti apa cita-cita para pendahulu dan apakah sudah sejauh mana  dilaksanakan, sehingga ini akan menjadi masukan untuk melakukan kebaikan-kebaikan bagi Kabupaten Cirebon untuk saat ini dan kedepan.

“Harapan kedepannya sesuai dengan cita-cita para pendahulu Sunan Gunung Jati ini, Ingsun titip tajug lan fakir miskin. Artinya akhlak dan kebaikan kita semakin meningkat dari seluruh masyarakat Kabupaten Cirebon. Dan lebih dari pada itu kita memperhatikan kaum fakir miskinnya dalam hal ini sejahternya masyarakat Cirebon ini, sehingga Cirebon Katon sangat relevan untuk kita semakin mensyiarkan agama islam dan memajukan Kabupaten Cirebon untuk kesejahteraan masyarakat.” Ungkap Dicky.(Bens/Edys, Diskominfo).

Translate »