Pagelaran Wayang Kulit Dalam Rangka Hari Jadi Kabupaten Cirebon ke- 532

dalamSebagai langkah untuk melestarikan kebudayaan tradisional serta memberikan tuntunan dan hiburan untuk masyarakat Kabupaten Cirebon, Disbudparpora Kabupataen Cirebon  pada tanggal 25 April 2014 bertempat dihalaman kantor Disbudparpora telah menyelenggarakan pagelaran wayang kulit semalam suntuk dengan dalang Suwarta serta sinden Nyi Sarini dengan mengambil lakon “Panobatan Raja Amarta”.

Kadisbudparpora Drs. H. Asdulah Anwar, MM. dalam sambutannya mengatakan Pagelaran wayang kulit merupakan kebudayaan tradisional yang mengandung beberapa unsur diantaranya unsur tontonan, unsur tuntunan dan unsur panutan.  Ketiga unsur tersebut satu dengan lainnya ada keterkaitan dan dapat kita artikan sebagai berikut awalnya kita cuma mempunyai niat menonton atau hiburan namun dalam cerita atau lakon mengandung unsur nasehat, petuah dan sejarah yang patut kita hayati dan kita jabarkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Pada akhir dari cerita atau lakon kalau kita simak bisa dijadikan panutan, ini akan tersirat pada akhir penayangan lakon dan diharapkan kesenian ini dapat kita lestarikan sebagai hasil karya para seniman yang merupakan budaya yang tidak ternilai harganya.

Hadir pada kesempatan tersebut Ketua Pepadri (Ketua Pedalangan  Seluruh Indonesia)  Kabupaten Cirebon dalang Purjadi S.Ag., Anggota pepadri, dan masyarakat luas. Sebelum acara pokok pagelaran wayang tersebut telah ditampilkan dalang cilik Dewata Dirgantara anak Ki dalang Purjadi S.Ag. yang masih duduk dibangku sekolah dasar kerandon I. (Sahidin/ Edys Diskominfo)

Translate »