PD Aisyiyah Kabupaten Cirebon Gelar Sosialisasi Grass

Pimpinan Daerah Aisyiyah Kabupaten Cirebon menggelar Sosialisasi Gerakan Aisyiyah Sehat (Grass) bagi kaum Ibu di Gedung Olahraga Sampiran Desa Sampiran Kecamatan Talun dengan mengangkat tema “Pencegahan Stunting dan Bijak Konsumsi Susu Kental Manis (SKM) Dalam Upaya Mempersiapkan Generasi Emas 2045″, Sabtu (07/09/19).

Panitia Penyelenggara Sri Ratna Istiqomah, S.IP Wakil Ketua PD Aisyiyah Kabupaten Cirebon menyampaikan, kegiatan Gerakan Aisyiyah Sehat ini bertujuan memberikan pencerahan kepada masyarakat terutama masalah stunting. Diketahui Cirebon menempati nomor dua di Jawa Barat untuk permasalahan stunting. Kegiatan ini ditujukan bagi ibu-ibu khususnya ibu hamil yang ada di 21 Desa di Wilayah Kecamatan Talun.

“Kami dari Pimpinan Daerah Aisyiyah sudah komitmen pada awal tahun fokus masalah pencegahan stunting dengan memberikan edukasi kepada masyarakat, khususnya pada ibu-ibu di 21 desa. Sasaranya adalah ibu yang baru hamil, kita berharap dari awal kehamilan setelah itu kita mencoba mendampingi untuk memberikan asi eklusif.

Kita berharap bahwa Kabupaten Cirebon itu terbebas dari stunting, karena Cirebon itu termasuk tertinggi stuntingnya di Jawa Barat yaitu nomor dua di Jawa Barat.” Ujarnya.

Dari sosialisasi tersebut, Sri Ratna berharap kepada peserta yang mengikuti sosialisasi tersebut bisa mengetoktularkan dari hasil kegiatan sekarang kepada masyarakat luas terutama ibu-ibu hamil agar mereka mendapatkan informasi tentang stunting lebih dini sehingga program pencegahan stunting di Kabupaten Cirebon berjalan efektif dan maksimal. “Dan tentu saja kita juga selalu mendampingi dan didukung oleh Dinas Kesehatan, agar materi edukasi yang disampaikan dapat dipahami dengan jelas.” Tambahnya.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon dr.H. Edi Susanto, MM mengapresiasi PD Aisyiyah yang telah membina dan mengedukasi kepada kaum ibu di Desa Sampiran tentang kesehatan reproduksi, pencegahan stunting dan lainna. Pihaknya akan memperluas jaringan pembinaan tersebut melalui puskesmas dalam promosi kesehatan. Edi juga menyinggung terkait Susu Kental Manis (SKM) dimana SKM susu sehingga masyarakat khususnya kaum ibu-ibu harus lebih bijak dalam mengkonsumsinya.

“Pemahaman masyarakat harus terus diperbaharui terutama mengenai susu kental manis atau SKM, karena SKM bukanlah susu sehingga harus bijak mengkonsumsinya.” Ungkapnya.

Lebih lanjut dr. H. Edy mengatakan, pengganti dari SKM itu sangat mudah karena kaum ibu bisa mengkonsumsi protein hewani dan kacang hijau dan program gizi seimbang melalui isi piringku, melingkup sepertiga karbohidrat, sepertiga sayuran dan sepertiga lauk pauk serta buah-buahan. (Bens/Edys, Diskominfo).

Translate »