Pelaksana Harian Bupati Cirebon Pimpin Upacara Peringatan HKN Ke 54

Pelaksana Harian Bupati Cirebon Drs .H.Rahmat Sutrisno, M.Si memimpin Upacara Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke 54 Tahun 2018 di Halaman Kantor Bupati Cirebon di Sumber, Senin (12/11/18).

Upacara Peringatan tersebut diikuti jajaran Dinas Kesehatan dan ASN di Lingkup Pemerintah Kabupaten Cirebon. Hadir dalam Peringatan HKN tersebut Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kabupaten Cirebon.

Amanat Menteri Kesehatan Republik Indonesia dalam Peringatan HKN ke-54 yang dibacakan oleh Drs. H. Rahmat Sutrisno, M.Si mengatakan, HKN adalah sebagai momentum yang baik untuk mengingatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya akan terwujud, apabila semua komponen bangsa berperan serta dalam upaya kesehataan dengan mempriotaskan promotive, prerventif tenpa mengabaikan kuratif dan rehabilitatif. Mengubah pola hidup ke arah promotif-preventif dengan menekankan pada Prilaku Hidup Sehat yang dimulai dari diri sendiri merupakan salah satu upaya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya hidup sehat.

Meningkatkan kesadaran masyarakat masyarakat berperilaku hidup sehat melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) telah diprakarsai oleh Presiden Republik Indonesia menjadi Gerakan Nasional yang tertuang dalam Instruksi Presiden (Inpres) No. 1 Tahun 2017 Tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat

Dalam kesempatan Hari Kesehatan Nasional Ke-54 yang bertepatan dengan 4 (empat) Tahun Pemerintahan Jokowi-JK, kita patut bersyukur bahwa berbagai Program Kesehatan yang dilaksanakan telah berjalan dengan baik. Hal ini dapat kita refleksikan melalui hasil-hasil pembangunan kesehatan yang meliputi upaya mendekatkan akses pelayanan kesehatan dan peningkatan mutu layanan.

Dalam kaitan peran pemerintah untuk mendekatkan akses pelayanan kesehatan melalui perlindungan finansial telah dibayarkan iuran bagi penerima bantuan Iuran (PIB) yakni 87,8 juta jiwa pada tahun 2015 menjadi 92,3 juta jiwa. Fasilitas kesehatan tingkat pertama yang menerima layanan JKN dari 19.969 tahun 2015 menjadi 21.763 pada tahun 2017. Untuk fasilitas tingkat lanjutan juga mengalami peningkatan dari 1.847 faskes pada tahun 2015 menjadi 2.292 pada tahun 2017.

Pemenuhan Sumber Daya Manusia Kesehatan untuk memenuhi akses pelayanan kesehatan khususnya di daerah Daerah Terpencil, Perbatasan, dan Kepulauan (DTPK), hingga tahun 2017 Pemerintah telah menempatkan 6.316 tenaga kesehatan melalui Nusantara Sehat (NS), Wajib Kerja Dokter Spesdialis (WKDS) serta penugasan khusus calon dokter spesialis.

Pemerintah pada tahun 2017 untuk meningkatkan mutu layanan telah meningkatkan sarana dan prasarana pada fasilitas tingkat pertama sebanyak 375 rehabilitasi Puskesmas, 35 pembangunan Gedung, 750 pembangunan baru Puskesmas, 34 Unit Puskesmas keliling perairan, 537 Unit Puskesmas keliling roda empat, Penyediaan 1.650 Unit ambulans roda dua, 86 Unit ambulans roda empat, dan 2.525 peningkatan sarana dan prasarana Puskesmas, serta 10.437 penyediaan alat kesehatan di Puskesmas. Saat ini untuk fasilitas kesehatan tingkat rujukan telah terdapat 104 rumah sakit rujukan regional, 20 RS rujukan propinsi, 4 RS rujukan Nasional, dan 408 RSUD lainnya.

Untuk capaian program HIV/AIDS melalui upaya terobosan Temukan, Obati, Pertahankan pengobatan ARV (TOP) sampai 2017 telah diberikan ARV sebanyak 87.031 Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA). Dalam Upaya pengendalian TBC melalui upaya Inovasi Temukan Obati Sampai Sembuh (TOSS) dengan menerapkan integrasi kegiatan Program Indonesia Sehat Pendekatan Keluarga (PIS-PK), diperoleh success rate minimal 85% sampai 2017 di 307 Kab/Kota, proporsi status gizi sangat pendek dan pendek pada Balita mengalami penurunan dari 37,2% pada tahun 2013, menjadi 30,8% di tahun 2018 (data RISKESDAS).

Selain keberhasilan diatas kita juga masih menghadapi tantangan permasalahan kesehatan yang masih terjadi di Indonesia diantaranya masih tingginya angka kematian ibu, tingginya angka kurang gizi, penyakit menular dan tidak menular. Ini harus segera diselesaikan jika kita ingin meningkatkan kualitas hidup saat ini dan masa yang akan datang. Terutama Puskesmas, ini perlu saya ingatkan pada para kepala dinas dan kepala

Diharapkan kepada Puskesmas agar mengerahkan seluruh potensi yang dimiliki dalam rangka menyelesaikan permasalahan kesehatan di daerah masing-masing.

Puskesmas dan tenaga kesehatan di dalamnya harus mengambil peran mencerdaskan masyarakat untuk hidup sehat dengan secara aktif dan terus menerus melakukan upaya promosi perilaku hidup bersih dan sehat. Saat ini alokasi anggaran untuk bidang kesehatan yang disiapkan oleh pemerintah cukup besar, sehingga besar juga harapan agar permasalahan kesehatan tersebut dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya.

Dalam kesempatan ini saya mengajak seluruh insan kesehatan baik di jajaran Kementerian Kesehatan maupun ditingkat daerah agar menjadikan Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-54 sebagai momentum untuk merefleksikan kembali sejauh mana keberhasilan pembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan serta sejauh mana keberhasilan sektor kesehatan dalam melibatkan semua unsur. lintas sektor, dalam melaksanakan Pembangunan Kesehatan.

Peringatan Hari Kesehatan Nasional saat ini, mari kita kobarkan semangat melayani, semangat menggerakkan. semangat untuk mampu menangkap aspirasi masyarakat, semangat memandirikan dan memberdayakan masyarakat dalam pencapaian derajat kesehatan yang setinggi-tingginya yang dimulai dari diri kita masing-masing.

Hal tersebut didasarkan pada kenyataan bahwa keberhasilan Program Kesehatan tidak terlepas dari peran masyarakat dan lintas sektor terkait. Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan mendorong terlaksananya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS). Dengan GERMAS, kita mengajak kerja sama lintas sektor dan lintas program dalam mewujudkan masyarakat untuk berperilaku hidup sehat, yang pada akhirnya dapat membentuk bangsa Indonesia yang kuat.

Oleh karena itu saya ingin memberikan apresiasi kepada semua pihak yang telah mendukung terlaksananya Program kesehatan baik lintas program maupun lintas sektor, akademisi, kepala daerah, pelaku usaha, organisasi masyarakat dan lain-lain, sehingga dimasa yang akan datang pembangunan kesehatan akan terus mengalami kemajuan serta dapat menghasilkan Sumber Daya Manusia Indonesia yang sehat dan mampu bersaing dengan bangsa-bangsa lain.(Bens/Edys, Diskominfo).

Translate »