Pelaksanaan Pesta Giling di Pabrik Gula Sindang Laut

dalamsebelum dari aktivitas pabrik gula Sindang Laut dimulai diawali dengan pesta giling yang dilaksanakan pada puncaknya pada tanggal 20 Mei 2014 bertempat di sekitar arena PG Sindang Laut. Kegitan pesta giling tersebut dilaksanakan sejak tanggal 03 Mei dengan agenda, syukuran di PG Gempol, syukuran kebun, pemilihan tebu bibit, pemilihan tebu penganten dan tebu pengiring. pembagian 1000 bingkisan sembako pada masyarakat sekitar pabrik, pemberian santunan pada 160 yatim piatu di sekitar pabrik dan pada puncaknya arak-arakan tebu pengantin. Acara tersebut sebagai pesta tradisi petani tebu, ajang silaturahmi para petani tebu dengan pihak pengelola pabrik.

Pada kesempatan tersebut hadir jajaran PG. Rajawali II, Jajaran PG Sindang Laut, Anggota DPC Aptri (Anggota Petani Tebu Rakyat Indonesia), Muspida Kab. Cirebon, Anggota DPRD Kab. Cirebon, Muspika Kec. Lemah Abang, para kuwu se- Kec. Lemah Abang, ulama dan masyarakat.

Direktur PG Sindang Laut Ir. Nia Trimurti pada sambutannya mengatakan pesta giling yang dilaksanakan setiap tahun merupakan tradisi turun temurun yang dilaksanakan oleh PG Sindang Laut dengan tujuan sebagai ajang silaturahmi serta pemecahan masalah yang dihadapi oleh pihak pabrik, petani dan pemerintah dalam hal ini dinas terkait sehingga dapat meningkatkan produktifitas gula sebagai persediaan kebutuhan gula di Kabupaten Cirebon.

Direktur Utama PG Rajawali II IR Zaenal Mutaqin pada sambutannnya mengatakan kepailitan petani tebu pada tahun 2013 mengakibatkan menurunya produksi gula di Kabupaten Cirebon merupakan masalah yang harus kita tuntaskan sehingga pada musim giling tahun ini dalam kurun waktu 120 hari tidak lagi terjadi seperti tahun sebelumnya. Tentunya solusi yang harus kita laksanakan dalam peningkatan produktivitas memerlukan kinerja dan teknologi yang tepat, sehingga akan meningkatnya produktivitas.

Ketua DPC Aptri H. Agus Sofyan pada sambutannya mengatakan kerugian yang ditimbulkan para petani tebu tahun 2013 yang lalu disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya musim tebang secara kebetulan pada musim hujan sehingga meningkatnya biaya pengangkutan, tidak menentunya waktu tebang, terjadinya pembakaran pohon tebu oleh orang yang tidak bertanggung jawab sehingga menimbulkan penurunan rendemen(kadar kandungan gula), serta faktor lainnya yang mengakibatkan tingginya biaya.

Kepala Dinas pertanian, perkebunan, peternakan dan kehutanan Dr. Ir. H. Ali Effendi pada sambutanya mengatakan dalam peningkatan stok gula di Kabupaten Cirebon Pemerintah Daerah selalu memacu dengan berbagai skala prioritas dalam rangka peningkatan produksi gula sebagai persedian kebutuhan gula di Kabupaten Cirebon, adapun langkah solusi di Kabupaten Cirebon diantaranya dengan penanaman yang tepat waktu, pengolahan lahan dengan teknologi tepat guna, pemilihan varietas tebu, pemupukan yang berimbang, pemeliharaan tanaman serta tepat waktu penebangan, hal ini kalau kita lakukan tentunya akan dapat meningkatkan hasil rendemen yang tinggi sehingga dapat menopang seluruh biaya yang dikeluarkan dalam penanaman tebu tersebut. lebih jauh ditegaskan dalam  mencukupi musim giling tahun ini dengan kapasitas pabrik 1800 Ton gula tentunya dibutuhkan bahan baku yang cukup banyak, kalau para petani tebu dapat memlih varietas tebu yang tepat dengan kandungan rendemen yang sesuai deangan standar tentunya hal ini dapat terpenuhi penyempitan lahan tebu tetapi akan menjadi problem bagi para petani namun ini dapat kita siasati dengan memilih tanaman tebu dengan varietas usia yang pendek sehingga dalam satu musim dapat kita panen lebih banyak dan dapat mencukupi kebutuhan gula di Kabupaten Cirebon. Kegiatan tersebut diakhiri dengan diskusi dan pemecahan masalah serta hiburan Sahidin/Yoyon  Diskominfo 

Translate »