Pemkab Bersama Yayasan Rumah Aman Wadkref Atasi Masalah PMKS

Penjabat Bupati Cirebon Dr Ir H Dicky Saromi M.Sc Bersama Kepala Dinas Sosial Kabupate Cirebon H. Maryono, SH mengunjungi Rumah Aman (Rumah Perlindungan Anak) Yayasan Rumah Aman Wadkref  Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) di Perum Banjarwangunan Desa Banjarwangunan Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon, Kamis (14/02/19).

Pembina sekaligus Pemilik Yayasan Rumah Aman Wadkref, Uun Kurniasih menyampaikan ucapan terima kasih kepada Penjabat Bupati Cirebon dan merupakan suatu kehormatan atas kunjungannya. Dia berharap dengan kunjungan rombongan Penjabat Bupati Cirebon ini, Yayasan Rumah Aman tersebut bisa lebih dikenal masyarakat luas.

Pada Tahun 2017 dan 2018, Uun menuturkan yayasannya telah mendapat bantuan berupa tabungan sosial anak yang diberikan langsung kepada sejumlah anak di yayasan tersebut yang diperuntukan untuk membantu kebutuhan sekolah sebanyak 700 ribu rupiah. “Alhamdulillah Tahun 2017 dan 2018 kami mendapat bantuan tabungan sosial anak berupa tabungan langsung diberikan kepada anaknya untuk kebutuhan sekolah sebesar 700 ribu rupiah. Semuanya satu juta rupiah, namun 300 ribu rupiah untuk kegiatan Tepak (Temu Penguatan Anak dan Keluarga).” Tuturnya.

Uun menambahkan, didirikannya yayasan tersebut merupakan bentuk kepedulian dan perlindungan terhadap anak-anak terlantar yang mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan. Dia juga berharap, kedepan lebih mendapatkan dukungan bantuan baik dari pemerintah pusat maupun daerah.” Saya tergerak karena kebetulan saya sudah tujuh tahun di Dinas Sosial dan saya sangat peduli dengan perlindungan terhadap anak. Kedepan semoga bentuk bantuan tersebut bisa lebih besar lagi. Sudah kami lakukan dua kali. Saya berharap semoga tahun-tahun yang akan datang akan lebih lagi bantuannya baik dari kementerian maupun dari provinsi, karena ini memang yayasan yang betul-betul mandiri.”  Imbuhnya.

Sementara Penjabat Bupati Cirebon, Dr Ir Dicky Saromi M.Sc menyampaikan, merasa prihatin dengan kondisi anak-anak yang mengalami masalah-masalah tertentu. Tentunya hal tersebut tidak bisa dibiarkan. Harus diantisipasi dan dicarikan solusinya, karena ini sudah menjadi tanggungjawab kita bersama terutama pemerintah. “Melihat apa yang sudah dilakukan oleh Rumah Aman ini kita cukup prihatin dan khawatir juga karena banyak anak-anak pada usianya mengalami masalah-masalah tertentu yakni kita tidak perlu mencari salahnya, tetapi bilamana sudah terjadi maka itu harus kita atasi dan kita layani dan tugas kita juga peduli agar tidak semua anak mengalami hal ini sebagai antisipasi kita.” Pungkasnya.

Dicky menyayangkan, anak diusia tersebut yang seharusnya masih mendapat perlindungan dan kasih sayang orang tua harus berhadapan dengan masalah hukum. “Saya tidak menyangka mungkin anak yang berhadapan dengan hukum ini pasti masalahnya sampai kepada kepolisian dan itu kan berarti masalah yang luar biasa, ini kan jadi keprihatinan kita.” Ungkapnya.

Dicky merasa optimis bahwa anak-anak yang ada di Rumah Aman mendapat perlindungan dengan baik dan yang terpenting mempunyai masa depan yang gemilang bagi bangsa dan agama. Apa yang dilakukan oleh yayasan di luar pemerintah ini sudah sangat baik, dan tugas Pemerintah Kabupaten adalah memberikan pebinaan, konseling, dan tentunya perhatian. Kunjungan tersebut merupakan salah satu bentuk pembinaan dan perhatian Pemerintah Kabupaten dalam rangka penanganan PMKS.

“Nah ini bagian dari apa yang kami lakukan untuk pembinaan, perhatian dan sebagainya, agar persoalan PMKS tidak semakin banyak, maka yang paling penting bagi kita sekarang adalah bagaimana kita bisa mengatasi persoalan-persoalan di hulunya. Nah saya lihat ada beberapa persoalan yang sangat luar biasa yang kita alami sekarang ini bahwa ternyata PMKS ini sudah semakin terus menerus jumlahnya bertambah dan bahkan frekuensinya juga semakin sering.” Tutur Dicky.

Permasalahan sosial ekonomi dan pendidikan, menurut Dicky sangat berpengaruh besar dalam bertambahnya jumlah masalah PMKS. Oleh karena itu, dibutuhkan peran dari pemerintah untuk bisa hadir dalam membantu permasalahan tersebut. Melihat persoalan sosial akibat lingkungan sekitar yang kurang sehat dan tekanan ekonomi seperti terhimpit masalah keuangan. Ada juga karena pengaruh pergaulan yang tidak baik.” Masalah pendidikan, jadi banyak orang yang pendidikannya tidak terus, kemudian putus ditengah jalan ataupun juga mereka mengalami hal-hal lain sehingga tidak mengalami pendidikan yang sewajarnya, ini juga bagian dari tugas kita.” Imbuh Dicky. (Intan, Diskominfo).

Translate »