Pemkab Cirebon Apresiasi Baznas Terjunkan 25 Relawan Penanganan Sampah di Tengahtani

KABUPATEN CIREBON.- Pemerintah Kabupaten Cirebon mengapresiasi langkah Baznas yang ikut membantu dalam penanganan sampah.

            Sampah di Kabupaten Cirebon sendiri masih belum terselesaikan sehingga penumpukan sampah masih ada dimana-mana.

Wakil Bupati Cirebon, Hj. Wahyu Tjiptaningsih, SE, M.SI mengatakan, Kabupaten Cirebon sampai saat ini masih darurat sampah. Menurutnya, penanganan sampah ini butuh kerja sama semua pihak.

“Apa yang dilakukan Baznas ini sangat membantu Pemkab Cirebon dengan mengirimkan 25  relawan untuk mengatasi permasalahan sampah di Kecamatan Tengahtani,” kata Ayu seusai acara Program Ramadhan Bersih dan Fasilitasi Pesantren BISA dgn BAZNAS di Kantor Kecamatan Tengahtani, Rabu (17/3/2021).

Ayu (panggilan akrabnya) menjelaskan,  nantinya para relawan itu akan melakukan  edukasi kepada masyarakat dalam penanganan sampah.

            “Kali ini pilot project penanganan sampah ada di tiga desa di Kecamatan Tengahtani. Di mana penanganan di sini sudah sangat baik sehingga bisa membantu Pemkab Cirebon dalam hal penanganan sampah,” katanya.

Selain itu, kata Ayu, untuk pengadaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kabupaten Cirebon  belum bisa terselesaikan. Pasalnya, masih tarik ulur dengan masyarakat. Sehingga butuh kerjasama semua pihak untuk menyelesaikannya.

            “Dengan adanya percontohan di tiga desa ini yang sudah mandiri dalam hal penanganan sampah, diharapkan bisa diikuti semua desa di Kabupaten Cirebon,” katanya.

Ayu juga berharap, dengan adanya penanganan sampah di tingkat desa ini diharapkan bisa menambah nilai ekonomi di masyarakat sendiri.

“Sampah kalau dikelola dengan baik, kita pilih dan pilah dan bisa kita jual atau bisa jadi kerajinan dari bahan sampah. Sehingga bisa menambah pendapatan masyarakat di desa tersebut,” tambahnya.

Sementara ini, Ketua Baznas Kabupaten Cirebon, Budiman Mahfudz mengatakan, pihaknya telah menerjunkan relawan untuk membantu Pemerintah Daerah Kabupaten Cirebon dalam penanganan sampah.

            “Biasanya Baznas memberikan bantuan sembako, rutilahu dan lainnya kali ini kami ingin memberikan bantuan untuk melakukan penanganan sampah. Karena kebersihan sebagian dari pada iman, dan Cirebon bersih bisa tercapai pada 2024 mendatang,” katanya.

Budiman juga menjelaskan, nantinya proses penanganan tersebut bekerja sama dengan DLH Kabupaten Cirebon.

“Saya tidak ingin di kecamatan maupun di desa sampah masih menumpuk. Solusinya sampah di kelola dengan cara dikubur tetapi dipilah terlebih dahulu mana yang bisa dijadikan uang mana tidak, hasilnya untuk kepentingan kebersihan di wilayah tersebut,” ujarnya.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cirebon, Deni Nurcahya mengatakan, pihaknya mengapresiasi apa yang dilakukan pemerintah kecamatan untuk melakukan penanganan sampah secara mandiri.

            “Untuk kecamatan tengahtani sudah mandiri dalam penanganan sampah sehingga mereka sudah tidak mengangkut sampah ke TPA lagi tetapi sudah diselesaikan di desa masing masing terutama di kecamatan,” katanya.

Ia mengungkapkan, dalam penanganan sampah ini tujuan Pemkab Cirebon sebenarnya pengelolaan sampah  berbasis desa.

            “Sebenarnya sesuai instruksi Bupati Cirebon, bahwa permasalahan  sampah sudah teratasi di tingkat desa. Apa yang dilakukan Pemerintah Kecamatan Tengahtani sudah sesuai dengan pengelolaan sampah berbasis desa,” ujar Deni.

Namun demikian, lanjut Deni, keberadaan TPA sendiri masih dibutuhkan. Sebab tidak bisa instan dalam pengelolan sampah itu sendiri.

“Walaupun pengelolaan sampah berbasis desa, Pemkab Cirebon juga harus tetap mempunyai TPA sendiri,” katanya. ( Edy’S, Ben’S-Diskjominfo )

 

Translate »