Pemerintah Kabupaten Cirebon melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian bekerjasama dengan Tim Penggerak PKK Kabupaten Cirebon menggelar Festival Makanan Olahan Tahun 2018 berbahan dasar buah dan sayur, Rabu (09/05) yang dilaksanakan di Pasar Batik Trusmi, Jalan Otista KM. 16 Desa weru Lor Kecamatan Plered.
Festival makanan olahan dilaksanakan selama dua hari yaitu hari Selasa tanggal 08 Mei untuk kelompok umum yang diikuti oleh 25 peserta dan Rabu tanggal 9 Mei untuk kelompok Tim Penggerak PKK diikuti 40 peserta dan Dharma Wanita Persatuan diikuti 28 peserta.
Kepala Disperdagin Kabupaten Cirebon H. Deni Agustin, SE menyampaikan, kegiatan festival makanan olahan merupakan rangkaian kegiatan yang selaras dan bersinergi dengan kegiatan serupa yang ada di tingkat Provinsi dan Nasional.
Bagi pemenang dalam festival makanan olahan akan dikirim untuk festival makanan olahan tingkat Provinsi dan pemenang tingkat provinsi akan maju ke tingkat Nasional. Tahun yang lalu wakil dari Kecamatan Gunungjati yang mewakili Kabupaten Cirebon di Tingkat Provinsi Jawa Barat telah mendapatkan penghargaan sebagai terbaik 1 di Tingkat Jawa Barat. Mudah-mudahan kedepan siapapun yang menang akan bisa mewakili Cirebon dan mendapat juara 1 kembali untuk tingkat Provinsi Jawa Barat.
Festival makanan olahan tahun ini berbahan dasar buah dan sayur, dimana hampir disetiap pelosok daerah memiliki potensi buah dan sayur yang belum dimanfaatkan secara optimal.
Sementara dalam sambutan Ketua TP PKK Kabupaten Cirebon yang disampaikan oleh Ibu Sekda mengatakan, festival makanan olahan ini yang diselenggarakan dalam rangka membangun ekonomi kerakyatan dengan menumbuhkembangkan industri-indutri kecil dan menengah pengolahan pangan. Festival makanan olahan kali ini mengambil tema “ Penganekaragaman berbahan baku lokal, khususnya buah dan sayur” yang banyak tersedia di seluruh Kecamatan dalam wilayah Kabupaten Cirebon.
Dengan kreativitas, buah dan sayur dapat diolah menjadi berbagai macam makanan yang memiliki cita rasa khas dan bernilai ekonomis tinggi seperti bolu, risoles, manisan, selai, dan aneka makanan olahan lainnya yang dapat diproduksi dengan teknologi sederhana yang tersedia di dapur-dapur ibu rumah tangga masing-masing.
Acara tersebut dibuka oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Cirebon Drs. H. Harry Safari M, MM. Dalam sambutan Plt. Bupati Cirebon, H. Harry Safari mengungkapkan, melalui kegiatan festival makanan olahan yang berbasis potensi sumber daya lokal buah dan sayur ini dharapkan akan dapat mendorong pertumbuhan industri makanan olahan dengan menghasilkan produk-produk khusus unggulan daerah dan dapat menyerap potensi sumber daya pertanian secara optimal.
Upaya untuk mendorong pertumbuhan dan perkembangan IKM (Industri Kecil dan Menengah), makanan olahan di Kabupaten Cirebon telah dilakukan oleh Pemerintah Daerah melalui berbagai macam program pembinaan dan fasilitas mulai dari teknis produksi, manajemen pemasaran, fisilitasi kemasan, HKI (Hasil Kekayaan Intelektual) merek, PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga) Sertifikat Halal, serta fasilitas pameran dan promosi.
Hal tersebut dimaksud agar Industri Kecil dan Menengah dapat terus tumbuh dan berkembang dan menjadi pendukung kekuatan ekonomi masyarakat. Diharapkan Industri Kecil dan Menengah dapat menjadi daya ungkit untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Cirebon dari sektor ekonomi dan kemampuan daya beli.
Melalui kegiatan festival makanan olahan yang memanfaatkan bahan baku lokal ini, saya berharap akan mendorong tumbuh dan berkembangnya industri pengolahan makanan yang tersebar di setiap kecamatan, sehingga dapat membuka lapangan usaha yang banyak menyerap tenaga kerja bagi masyarakat di sekitarnya.
Hadir dalam acara tersebut Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kabupaten Cirebon, para Kepala OPD dan Camat se Kabupaten Cirebon serta undangan lainnya.(Bens/Edys, Diskominfo).