Pimpinan Baru, OJK Siap Implementasikan 5 Kebijakan Stratetegis

Ketua Dewan Audit Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Drs.Ahmad Hidayat, Akt.CA.MBA melantik Budi Arif Wibisono menggantikan Muhammad Lutfi sebagai Kepala OJK Cirebon di Kantor OJK, Jl. Cipto Mangunkusumo No.133 Cirebon, Kamis (23/1/2020).

Drs.Ahmad Hidayat yang juga Anggota Dewan Komisioner OJK mengatakan bahwa dalam rangka menyikapi berbagai tantangan perekonomian global dan domestik serta memenuhi tuntutan pemerintah dan masyarakat pada Tahun 2020 ini, OJK akan mengimplementasikan 5 kebijakan strategis yakni akan meningkatkan skala ekonomi industri keuangan melalui peningkatan nominal modal minimum dan akselerasi konsolidasi, baik convensional maupun syariah untuk meningkatkan daya saing dan peran bisnis jasa keuangan.

“Dan ini sudah dimulai di Kabupaten Cirebon sudah ada merger dari 19 BPR menjadi 2 BPR dan ini langkah yang bagus kita apresiasi kepada Pemkab Cirebon yang mengkonsolidasikan BPRnya, supaya ini menjadi lebih kuat karena kita gabungkan. Sehingga pengendalian dan pengawasannya lebih mudah.” Ungkapnya.

Kemudian, mempersempit regulatory dan supervisory gap antarsektor jasa keuangan untuk menguragi potensi terjadinya regulatory up inface. “Jadi kita samakan standar pengawasan di perbankan, ketentuan di perbankan dan industrical non bank dan juga di pasar modal.” Ujarnya.

Berikutnya, lanjut Ahmad Digitalisasi produk dan layanan keuangan serta pemanfaatan teknologi dalam mendukung kepatuhan regulasi dan mempercepat penyediaan akses keuangan masyarakat serta mendorong penerapan market conduct untuk perlindungan konsumen yang lebih baik serta mendorong Pengembangan ekosistem ekonomi dan keuangan syariah.

Pelantikan tersebut dihadiri pula oleh Walikota Cirebon, Drs. Nasrudin Azis, SH,  Bupati Cirebon, Drs. H. Imron, M.Ag, Jajaran Forkopimda Kota Cirebon, Deputi Komisioner OJK  Prabowo dan Ahmad Sukro Prahmono, Kepala OJK Regional 2 Jawa Barat, Triana Gunawan, Perwakilan Kepala Daerah dan Kepala Industri Jasa Keuangan dan Asosiasi Industri  Wilayah Ciayumajakuning serta undangan lainnya.

Tantangan perekonomian indonesia tahun 2019 tidak ringan meskipun pertumbuhan ekonomi di triwulan 3 bisa mencapai 5.02%. ini merupakan pencapaian yang luar biasa apalagi bila dibandingkan dengan negara lain, china lebih sedikit diatas negara kita tetapi tantangan kemarin cukup berat dan ini banyak faktor dari eksternal mempengaruhi, misalkan dengan perang dagang dari Ameika dan tiongkok menyebabkan volume perdagangan dunia ini menurun dan ini berimbas pada perekonomian kita dan pertumbuhan kredit kita secara nasional kemarin agak turun dibandingkan dengan tahun 2018.

“Kita cukup berbesar hati bahwa stabilitas sektor jasa keuangan secara agregat cukup terjaga dengan baik, karena memang industri ini didukung oleh tingkat permodalan dan liquiditas yang cukup memadai dengan profile resiko yang cukup terjaga.” Ungkapnya Ketua Dewan Audit OJK.

Berharap di tahun 2020 ini ada harapan bisa lebih dari pencapaian-pencapaian di tahun 2019.Capaian tersebut merupakan modal yang sangat penting bagi industri keuangan untuk dapat tumbuh lebih baik dan meningkatkan perannya sebagai katalis dan motor penggerak kegiatan ekonomi.

 Sejalan perekonomian nasional, perkembangan perekonomian di Ciayumajakuning juga menunjukkan pertumbuhan pada triwulan 4 Tahun 2019 menunjukkan kinerja sektor keuangan utama di Ciayumajakuning tumbuh positif dibandingkan triwulan sebelumnya, khususnya di sektor perdagangan besar dan eceran serta penyediaan akomodasi dan makan minum.

Selain itu laju inflansi di kota Cirebon masih terkendali dan terjaga rendah sehingga daya beli masyarakat masih tetap terjaga. Inflansi Kota Cirebon Desember Tahun 2019 tetap terjaga di level 2% dan ini merupakan angka sangat bagus lebih rendah dari pada inflansi nasional 2.72%. Namun demikian tahun ini tidak membuat semua terlena, masih bisa peluang dan momentum yang bisa dimanfaatkan untuk mendorong perekonomian. Perlu strategi yang tidak biasa agar hasil yang kita inginkan dapat lebih optimal dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang lbih berkualitas.(Bens/Edys, Diskominfo).

Translate »