Siaran Pers Tentang Pusat Inovasi Kominfo – Huawei, Siap Cetak Technopreneurs Muda

DSC_6104_10Jakarta, 19 Januari 2016 – Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama dengan PT Huawei Tech Investment (Huawei Indonesia) membuka Pusat Inovasi Kominfo – Huawei yang diarahkan untuk mencetak lebih banyak technopreneurs muda di bidang konten dan aplikasi.
Pusat Inovasi Kominfo – Huawei pada tanggal 19 Januari 2016 diresmikan oleh Menteri Kominfo, Rudiantara, bersama dengan Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia, Xie Feng, serta dihadiri oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Balitbang SDM) Kementerian Kominfo, Basuki Yusuf Iskandar bersama dengan Mr Wang Li Ping, Economic and Commercial Counselor of the People’s Republic of China to Indonesia, dan CEO Huawei Indonesia, Sheng Kai, di Jakarta.
Menteri Kominfo, Rudiantara dalam sambutannya menargetkan 200 technopreneurs baru setiap tahunnya. “Pada tahun 2020, value dari e-commerce Indonesia diharapkan mencapai angka minimal 130 miliar dolar AS dan dengan lahirnya 200 technopreneurs baru setiap tahun, ini akan meningkatkan aktivitas e-commerce di Indonesia, sehingga diharapkan e-commerce dapat menjadi pendorong ekonomi digital di Indonesia,” ujar Rudiantara.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Balitbang SDM) Kementerian Kominfo, Basuki Yusuf Iskandar menambahkan Pusat Inovasi Kominfo – Huawei ini dibangun sebagai wadah bagi para calon technopreneurs muda untuk bergabung dalam sebuah ekosistem dan meningkatkan kemampuan hingga dapat mengeksplorasi ide mereka menjadi sebuah inovasi yang siap diserap oleh pasar.
Pusat Inovasi ini memiliki beberapa program, mulai dari pelatihan di bidang TIK, memfasilitasi penelitian bersama, dan menyediakan konsultasi di bidang TIK. Kegiatan tersebut dilakukan untuk membentuk ekosistem digital yang membantu melahirkan lebih banyak technopreneurs muda, didukung infrastruktur berupa ruang kelas dan perangkat Virtual Desktop Infrastructure milik Huawei.
CEO Huawei Indonesia, Sheng Kai mengharapkan kerjasama yang dilakukan dengan Kominfo ini bisa membuka akses bagi lebih banyak talenta lokal untuk mengasah kemampuan mereka, khususnya di bidang konten dan aplikasi. “Pusat Inovasi dan berbagai program didalamnya merupakan bentuk komitmen Huawei untuk memberdayakan talenta lokal. Setelah di Jakarta, kami akan segera membangun Pusat Inovasi di Yogyakarta sebagai salah satu kota pelajar di Indonesia,” ujarnya.
Sheng kai menambahkan Huawei telah bekerja sama dengan Kominfo sejak tahun 2013 melalui program Student Training, dimana sebanyak 200 – 300 mahasiswa per tahun berkesempatan mengikuti pelatihan dan ujian sertifikasi keahlian standar internasional dan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Kini, Huawei ingin meningkatkan bentuk kontribusi di Indonesia dengan kerjasama Pusat Inovasi melalui penandatanganan MOU antara Badan Litbang SDM Kominfo dengan Huawei Indonesia pada tanggal 19 Mei 2015.
ICT Training
Pusat Inovasi Kominfo – Huawei menggandeng para ahli dibidangnya untuk mendorong setiap calon technopreneurs dengan memberikan motivasi melalui testimoni orang-orang yang berhasil. Disamping mengajarkan teori, juga mengajarkan aturan di bidang HAKI agar mereka memahami pentingnya melindungi merek dan produk yang telah diciptakan, hingga kelas regulasi dan etika bisnis.
Pusat Inovasi Kominfo – Huawei memiliki empat materi edukasi untuk membentuk para calon technopreneurs dengan modul yang telah disesuaikan dengan SKKNI. Empat silabus tersebut adalah E-Commerce, Mobile Application, Networking, dan Virtual Reality. Setiap pelatihan berdurasi dua pekan kecuali Virtual Reality yang akan berlangsung selama tiga pekan.
Melalui pelatihan ini, peserta diharapkan dapat mempelajari berbagai hal seperti pembuatan program (programming) e-commerce, HAKI terkait produk yang akan dipasarkan, serta dukungan inkubasi untuk mengembangkan platform.
“Hak atas kekayaan intelektual yang dihasilkan dari Pusat Inovasi ini bukan milik Kominfo atau Huawei, namun milik pribadi atau kelompok. Kami juga akan mengadakan kompetisi di mana pemenangnya akan kami bantu untuk mendaftarkan HAKI atas karya mereka,” tambah Sheng Kai.
Terdapat dua fasilitas yang disiapkan, yaitu pelatihan TIK berkelanjutan termasuk masa inkubasi, serta fasilitas ruang kelss dan perangkat Virtual Desktop Infrastructure.
Bersamaan dengan dibukanya pusat inovasi ini, Kominfo dan Huawei membuka pelatihan E-commerce bagi 100 orang yang dibagi dalam dua batch, 19 Januari – 2 Februari 2016 dan 15 – 26 Februari 2016. Sebanyak 1.270 orang mendaftar untuk mengikuti pelatihan berdurasi dua pekan ini. Mereka adalah para pemilik atau pengelola toko online yang berjualan melalui akun di sosial media dan blog. Proses seleksi dilakukan dengan melihat ide bisnis.
Huawei secara terpisah juga menyiapkan Pusat Solusi TIK bernama Costumer Solution Innovation and Integration Experience Center (CSIC) untuk memberikan inspirasi teknologi dimana para pengunjung dapat merasakan berbagai pengalaman di bidang TIK dan melihat langsung bagaimana teknologi bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini juga diharapkan bisa memberi ide bagi peserta pelatihan maupun pengunjung lainnya untuk melahirkan inovasi baru di bidang TIK.
Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Kominfo (Ismail Cawidu, Email:ismail.cawidu@kominfo.go.id, Hp: 081111-5-2727, Tel/Fax: 021-3504024)

Translate »