KABUPATEN CIREBON.- Bupati Cirebon, Drs. H. Imron, M.Ag menghadiri Pelantikan Pengurus Forum Taman Bacaan Masyarakat (FTBM) Kabupaten Cirebon periode 2021-2026 di Ruangan Nyi Mas Gandasari, Setda, Kamis (1/7/2021).
Imron berharap kepada pengurus FTBM Kabupaten Cirebon, untuk tetap menebar virus gemar membaca kepada masyarakat.
Menurutnya, dengan membaca orang mempunyai pengetahuan dan wawasan yang luas.
“Kalian harus bisa mengajak semua masyarakat, khususnya anak-anak, untuk gemar membaca. Budayakan membaca sebagai kebutuhan sehari-hari,” kata Bupati Imron.
Imron menjelaskan, banyak orang pintar berawal dari membaca. Bahkan, membaca buku merupakan jendela dunia.
“Dengan membaca kita bisa mengubah pemikiran lebih maju lagi. Apa yang kita tidak ketahui tetapi dengan membaca kita mengetahuinya,” ujar Imron.
Selain itu, kata Imron, para pengurus FTBM juga harus bisa mengubah pola pikir masyarakat untuk gemar membaca. Sebab, budaya membaca di Kabupaten Cirebon sudah mulai memudar.
“Ini tugas berat para pengurus FTBM dan Pemerintah Kabupaten Cirebon agar masyarakat menjadi orang yang memiliki budaya membaca,” katanya.
Sementara itu, Kasi Layanan Perpustakaan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Cirebon, Harcan S.Sos berharap, para pengurus FTBM yang baru dilantik bisa bersinergi dengan sejumlah pihak.
Bahkan, menurutnya, mereke bekerja dengan misi yang sama yakni membudayakan membaca bagi masyarakat.
“Sama-sama bersinergi demi tercapainya masyarakat yang gemar membaca, meningkatkan budaya membaca serta mendekatkan masyarakat dengan bacaan,” katanya.
Harcan menjelaskan, komunitas forum literasi di Kabupaten Cirebon cukup banyak. Namun hanya sebagian saja yang aktif melakukan kegiatan.
“Di data ada 40 komunitas literasi tetapi yang aktif baru 25 komunitas saja,” katanya.
Di tempat yang sama, Ketua Forum Taman Bacaan Masyarakat (FTBM) Kabupaten Cirebon, Warkina mengatakan, pihaknya akan melakukan sejumlah program. Bahkan, dirinya menargetkan ada satu desa yang memiliki Taman Bacan Masyarakat (TBM) sendiri.
“Kita target awal ada TBM tingkat desa minimal dua atau tiga kampung literasi bahkan blok literasi,” katanya.
Ia menjelaskan, semua pihak bisa membuat TBM tersendiri. Bahkan, menurutnya, pendirian TBM tidak memerlukan persyaratan khusus yang terpenting mempunyai buku dan bergerak di literasi.
“Masyarakat bisa mendirikan TBM sendiri. Justru kami terbantu kalau memang ada masyarakat yang berniatan seperti ini. Sehingga target kita, masyarakat gemar membaca bisa terwujud,” kata Warkina.
Warkita menjelaskan, selama ini pihaknya terkendala dengan ketersediaan buku bacaan. Sebab, tidak ada anggaran tahunan untuk membeli buku.
“Buku kita biasanya didapatkan dari donasi masyarakat. Untuk anggaran tahunan hingga saat ini belum ada,” ungkapnya.(diskominfo).