UPACARA PERINGATAN HARI SUMPAH PEMUDA KE-86 TAHUN 2014

dalamPeringatan Hari Sumpah Pemuda ke-86 tahun ini mengangkat tema “Bangun Soliditas Pemuda Maju dan Berkelanjutan”. Tema tersebut membawa pesan bahwa kita semua, dan pemuda khususnya, perlu memantapkan tekad untuk terus menerus mempertahankan kekompakan dan kemandirian membangun identitas kebangsaan yang lebih kokoh dan bermartabat. Tekad tersebut telah dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga bangsa Indonesia dengan pasti telah menapak jalan sejarahnya sesuai dengan nilai-nilai Sumpah Pemuda, Pancasila, dan UUD 1945.
Dalam sambutan tersebut disampaikan bahwa sangatlah tepat dalam peringatan sumpah pemuda yang ke 86 mengusung tema “Bangun Soliditas Pemuda Maju dan Berkelanjutan” nilai-nilai kesatuan merupakan warisan pemuda yang telah diikrarkan oleh para pemuda Indonesia dalam peristiwa sumpah pemuda 28 Oktober 1928 para pemuda bersumpah untuk bertumpah darah yang satu tanah Indonesia, berbangsa yang satu bangsa Indonesia dan menjungjung bahasa persatuan bahasa Indonesia, kita sangat berharap agar nilai dan semangat sumpah pemuda terus terpatri di dalam hati sanubari segenap bangsa Indonesia khususnya para pemuda yang mampu mewujudkan dalam perilaku nyata menjungjung tinggi nilai kebersamaan, persaudaraan, persatuan dan kesatuan sebagaimana yang dicita-citakan oleh para pahlawan dan pelaku sejarah yang berjuang untuk mewujudkan sebuah Negara besar dan hebat yakni Negara Kesatuan Republik Indonesia. Peringatan sumpah pemuda menjadi suatu yang amat penting bagi kita dapat menyerap dan mendalami semangat dan nilai-nilai yang terkandungnya oleh karena itu peristiwa sumpah pemuda harus menjadi kewajiban bagi kita untuk diperingati setiap tahun  guna membangun semangat persatuan dan kesatuan ditengah-tengah kehidupan masyarakat dan bangsa kita.
Seperti telah dicanangkan pula, bahwa pada tahun 2015 kita memasuki era Komunitas ASEAN 2015, yang meliputi komunitas keamanan, ekonomi, dan sosial budaya. Era Komunitas ASEAN 2015 tersebut mau tidak mau mengharuskan kita untuk mampu bekerja sama secara terbuka dalam mengelola arus barang, jasa maupun orang, dan menuntut kesiapan kita untuk dapat berkerja sama dengan berbagai komunitas dari berbagai negara ASEAN.
Dalam hal tersebut, tentu saja kita perlu mengantisipasi tantangan kerja sama komunitas tersebut secara lebih kreatif dan bertanggung jawab. Disinilah letak peran pemuda dalam mengembangkan kreativitas tersebut agar sejalan dengan tuntutan nilai-nilai baru komunitas internasional yang meliputi sekitar 600 juta orang se ASEAN. Nilai-nilai baru yang perlu diantisipasi tersebut antara lain berkaitan dengan sistem komunikasi, pengelolaan struktur kerja sama, pengakuan terhadap perbedaan budaya dan gaya hidup, dan tentu saja berdasarkan etika emansipatif dan kesederajatan. (Edys/Bens  Diskominfo)

Translate »